Desa Watusalam terletak di kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan, sebuah desa unik yang ada di Kecamatan Buaran, keunikkannya desa ini di apit tiga kota, yang pertama Kota Pekalongan yang kedua Kabupaten Pekalongan ketiga Kabupaten Batang, bukan hanya itu watusalam sekarang menjadi pusat pendidikan Islam yang begitu pesat berkembang.
Pendidikan Islam di desa Watusalam ini tak luput oleh perjuangan-perjuangan para masyayikh dan tokoh pemuka agama di desa tersebut. Salah satu tokoh yang merubah watusalam menjadi wajah pendidikan Islam yaitu KH. Agus Hamid.
Nama lengkapnya KH Agus Hamid bin KH Abu Khair Bin KH Yahya bin KH Syawiyan. memiliki laqob macannya watusalam, karena berhasil menundukan preman-preman di desa tersebut.
Sejak tahun 1950 hingga 60-an lembaga ini telah berdiri dengan mushola sebagai pusat peribadatan dan madrasah sebagai pusat kajian keilmuannya. Pendidikan agama masyarakat Watusalam saat itu masih sangat awam. Watusalam kala itu terkenal sebagai sarang pelacur dan begal. Selain karena lokasi jalan yang melewati pinggir persawahan, kondisi jalan penghubung antara Pekalongan dan Doro ini masih sangat sepi. Desa ini belum banyak tersentuh oleh ilmu agama. Tokoh yang berani mengubah kebiasaan dan perilaku masyarakat desa Watusalam adalah KH. Agus Hamid.
Keberhasilan KH. Agus Hamid dalam menundukan begal ataupun preman masih berlanjut perjuangannya dalam membentuk karakter baru di desa Watusalam, beliau aktif berdakwah dengan cara door to door untuk menarik perhatian masyarakat watusalam yang masih awam tersebut agar mau mengaji dan mempelajari ilmu agama.
Setelah perjuangan dakwah lewat door to door, masyarakat sudah terpikat untuk mempelajari ilmu agama sehingga KH. Agus Hamid memiliki santri banyak karena keberhasilan perjuangan beliau untuk memperjuangkan agama Islam di Watusalam, bahkan tidak hanya di desa Watusalam saja, tetapi sampai ke Pakumbulan, Warungasem, hingga kebonsari.
Sedikit demi sedikit santri berdatangan ke rumah beliau, dan beliau berinisiatif untuk membuat Madrasah Diniyah sebagai pusat pendidikan dan pengajaran ilmu agama. dengan Madrasah Diniyah ini bisa menjadi poros untuk memajukan peradaban Islam di desa Watusalam. benar saja, ketika beliau mendirikan Madrasah Diniyah, desa Watusalam menjadi pusat pendidikan Islam di kecamatan Buaran, sehingga madrasah tersebut juga terkenal.
Hingga sampai saat ini desa watusalam memiliki lembaga Pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren Roudhotul Huda juga TPQ Roudhotul Huda karena tak luput dari perjuangan KH Agus Hamid yang membentuk dari awal untuk kemajuan peradaban Islam di desa Watusalam.
Madrasah Diniyah itu diberi nama Roudhotul Huda, karena beliau menginginkan tempat itu menjadi taman-taman petunjuk bagi orang yang menimba ilmu di tempat tersebut. Juga menginginkan tempat seperti yang telah disebutkan dalam hadits Nabi SAW yang berbunyi:
ما بين بيتي ومنبري روضة من رياض الجنة
“Tempat antara rumahku (makam) dan mimbarku ini adalah Roudhah (kebun/taman) di antara kebun/taman surga”
Sehingga hadits ini menginspirasi ketika orang menimba ilmu di madrasah ataupun mushola Roudhotul Huda diberikan petunjuk dan membawa ketentraman dan bisa mengantarkan ke surgaNya.
Hingga saat ini perjuangan beliau bisa dirasakan masyarakat hingga sekarang terlebih dengan adanya Pondok Pesantren yang perjuanganya masih diteruskan oleh para dzuriah beliau bersama masyarakat
Semoga perjuangan beliau kita bisa tiru dan dipraktekan apa yang sudah di ajarkan pada beliau kepada masyarakat. Al Fatihah.
Tinggalkan Komentar