Dulu waktu kecil, kita bisa mudah merasa bahagia hanya dengan hal hal yang sepele. Ada hujan turun, kita bahagia main hujan hujanan. Ada tutup botol, kita bisa bahagia memainkannya. Ada tumpukan pasir didepan rumah, kita bahagia main gunung gunungan. Ada ketapel kita mainan di kebun. Bahkan untuk memainkan apapun kita bisa senang
Setelah besar, untuk bisa bahagia ko semakin repot. Harus punya HP ini, harus punya motor itu, harus punya mobil ini. Harus punya pakaian yang branded atau hal-hal yang mewah. Tidak sadar, durasi hidup kita telah mendefinisikan bahagia dengan cara yang rumit
Mungkin ini adalah bukti dari wahyu Allah yang disampaikan pada salah seorang Nabi. Penggalan kalimatnya begini:
اما زهدك في الدنيا فتعجلت الراحة
Adapun zuhud kamu terhadap dunia, akan membuatmu cepat merasa lego (dan bahagia).
Orang yang zuhud, yang mempersepsikan dunia dengan cara yang sederhana akan cepat untuk bahagia.
Sedangkan orang yang menggantungkan kebahagiannya pada materi materi dunyawi, baru akan merasa bahagia setelah bisa memperoleh materi yang ia inginkan.
Jadi sebenarnya, rumus bahagia itu singkat:
“Sederhanakan Keinginan”.
Tinggalkan Komentar